Ketika Manusia Bermain Sebagai Tuhan – Kisah Frankenstein


 

Frankenstein, karya Mary Shelley, lebih dari sekadar cerita horor. Ini adalah kisah tentang kesombongan ilmuwan yang menciptakan kehidupan tanpa tanggung jawab. Di malam penuh badai, Victor Frankenstein, ilmuwan muda ambisius, membangkitkan makhluk dari potongan tubuh manusia menggunakan petir. Namun, dunia mengenalnya dengan nama "Frankenstein," padahal itu adalah nama pencipta, bukan makhluk ciptaannya.

Kisah ini bermula pada 1816, saat Mary Shelley, yang baru berusia 18 tahun, terinspirasi oleh mimpi saat liburan dengan suaminya dan teman-temannya. Mimpi tersebut melahirkan novel "Frankenstein; or, The Modern Prometheus" yang terbit pada 1818. Victor menciptakan makhluk yang menakutkan, tapi ditolak oleh dunia dan penciptanya. Makhluk yang awalnya ingin hidup damai akhirnya berubah menjadi sosok pembunuh setelah diterlantarkan dan dianiaya.

Frankenstein menggambarkan filosofi tentang eksperimen ilmiah yang melampaui batas dan tidak bertanggung jawab, serta peringatan tentang bahaya kesombongan manusia yang mencoba menjadi Tuhan. Sebuah cerita tragis tentang penolakan, balas dendam, dan pencarian makna hidup yang berujung kehancuran.

Ketika Manusia Bermain Sebagai Tuhan – Kisah Frankenstein Ketika Manusia Bermain Sebagai Tuhan – Kisah Frankenstein Reviewed by The Kepo Lab on April 29, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar

Related Posts No. (ex: 9)